--> April 2014 | PUSDIKLAT K3

13 April, 2014

BEHAVIOR BASED SAFETY TRAINING

BEHAVIOR BASED SAFETY TRAINING

 BEHAVIOR BASED SAFETY TRAINING





PENGANTAR
Banyak perusahaan yang telah menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) namun kinerja keselamatannya belum memuaskan dan angka kecelakaan masih tinggi. Karena itu perlu pendekatan di mana salah satu di antaranya adalah keselamatan berdasarkan perilaku atau Behavior Based Safety (BBS).
Sejak diperkenalkan di awal tahun 1990, konsep Behavior Based Safety (BBS) semakin banyak diterapkan di berbagai perusahaan. Konsep ini berdasarkan penelitian yang menyimpulkan bahwa faktor dominan penyebab kecelakaan adalah unsur manusia. Karena itu pendekatan pencegahan kecelakaan harus menempatkan aspek manusia sebagai unsur sentral melalui pendekatan keselamatan berdasarkan perilaku.

TUJUAN
Tujuan pelatihan peserta mempunyai pemahaman yang mendasar tentang perilaku manusia, merubah perilaku manusia dan memahami program BBS.
Program pelatihan disusun secara interaktif mencakup presentasi, diskusi, latihan untuk memaksimalkan proses belajar mengajar. Setelah pelatihan peserta diharapkan mempunyai kemampuan untuk menerapkan BBS dengan efektif dan mampu menciptakan:
1. Safe Working Environment
2. Safe Machinery and Equipment
3. Health & Safety Management System (i.e. OHSAS 18001, PP 50 Tahun 2012)

PROGRAM PELATIHAN
  • Introduction to BBS
  • Principle of Behavior
  • Human Behavior and Accident
  • Principles of Behaviro Safety
  • Behavior Based Safety (BBS) Implementation Model
  • Behavior Analysis
  • Communication
  • BBS Programme
TARGET PESERTA
HSE Manager, HSE Advisor, HSE Supervisor, Anggota P2K3, HRD/Training Manager, dan semua yang terkait dengan pengembangan SMK3 di perusahaan

JADWAL 2014 :
  • 20-21 Jan 2014, Bandung
  • 27-28 Maret 2014, Bali
  • 19-20 Mei 2014, Yogyakarta
  • 23-24 Juli 2014, Jakarta
  • 4-5 Sept 2014, Jakarta
  • 6-7 Nov 2014, Batam
INVESTMENT
  • Jakarta/Bandung : Rp 3.750.000,-/peserta
  • Yogya/Surabaya : Rp 4.750.000,-/peserta
  • Bali/Batam : Rp 5.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential
TRAINING AHLI K3 KONSTRUKSI

TRAINING AHLI K3 KONSTRUKSI

PELATIHAN AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI SERTIFIKASI DEPNAKERTRANS RI



DATE SCHEDULE:
  • 24 – 28 Februari 2014 ….RUNNING.….
  • 24 – 28 Maret 2014
  • 21 – 25 April 2014….JAKARTA – RUNNING…..
  • 19 – 23 Mei 2014
  • 23 – 27 Juni 2014
  • 25 – 30 Agustus 2014
  • 23 – 27 September 2014
  • 13 – 18 Oktober 2014
  • 10 – 15 November 2014
  • 15 – 20 Desember 2014
VENUE:
Hotel Amaris Senen, Jl Kramat Raya, Jakarta Timur.
DESKRIPSI
Angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi di dunia pada umumnya lebih tinggi dari angka kecelakaan di sektor lainnya seperti sektor manufaktur maupun industri. Tingginya angka kecelakaan kontruksi bersumber dari berbagai faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain pekerjaan yang beresiko tinggi, rendah dan kurangnya tenaga ahli K3 konstruksi,serta rendahnya komitmen pengusaha.
Permasalahan K3 kontruksi yang pada umum menjadi penyebab banyaknya kecelakaan kerja seperti rendahnya pemahaman dan kepekaan terhadap bahaya dan resiko kontruksi, tidak menguasai peralatan keselamatan diri dan metoda kerja kontruksi yang benar, tidak terpenuhi persyaratan dan standard K3, masih lemahnya hukum maupun sanksi K3, belum ada penerapan Sistem Manajemen K3 yang benar, kurangnya kesadaran perusahaan akan pentingnya K3, serta kurangnya pendidikan dan pelatihan K3 bagi SDM konstruksi. Sehingga belum adanya komitmen yang sama dari seluruh pihak yang berkepentingan untuk selalu menghargai dan mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan kerja sebagai hak asasi pekerja.
Untuk ini perlu adanya upaya lebih intensif untuk menanggulangi kecelakanaan kerja di bidang jasa kontuksi. telah di tetapkan oleh peraturan persebut bahwa setiap proyek Kontruksi bangunan yang :
  1. Memperkerjakan tenaga lebih dari 100 orang atau menyelenggarakan proyek lebih dari 6 (enam) bulan Wajib Memiliki minimal 1 (satu) orang Ahli Utama K3 Kontruksi, 1 (satu) orang Ahli Madya K3 KOntruksi dan 2 (dua) orang Ahli Muda K3 Kontruksi.
  2. Memperkerjakan tenaga kurang  dari 100 orang atau menyelenggarakan proyek kurang  dari 6 (enam) bulan Wajib Memiliki minimal 1 (satu) orang Ahli Madya K3 KOntruksi dan1 (satu) orang Ahli Muda K3 Kontruksi.
  3. Memperkerjakan tenaga kurang dari 25 orang atau menyelenggarakan proyek kurang dari 3 (tiga) bulan adalah Wajib memiliki 1 (satu) orang Ahli Muda K3 Kontruksi.
Oleh Karena itu, dalam rangka memberikan percerahan dan sosialisasi urgensi keselamatan dan kesehatan kerja di bidang kontruksi, kami salah satu PJK3 di Jakarta akan menyelenggarakan pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3 KOntruksi di Jakarta.
Dasar Hukum AK3 Konstruksi
  • Undang-undang No. 13 Tahun 2003
  • Undang-undang No. 1 Tahun 1970
  • Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 01/MEN/1980
  • Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No. Kep. 174/MEN/1986 dan No. 104/Kpts/1986
  • Peraturan-peraturan terkait lainnya
Tujuan Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi
Untuk membekali dan meningkatkan kemampuan peserta dengan pengetahuan yang mendalaman pemahaman yang benar mengenai SMK3 (OHSMS) berdasarkan OHSAS 18001:2007 Standard untuk mencapai tujuan organisasi mengenai Keselamatan dan Kesehatan kerja.
Materi Training Ahli K3 Konstruksi
Materi pelatihan yang akan disampaikan meliputi sebagai berikut :
  1. Pre Test
  2. UU, Standar dan Aturan K3
  3. UU Jasa Konstruksi kaitan dgn K3 Konstruksi
  4. Pengetahuan Jasa Konstruksi
  5. Pengetahuan Dasar K3
  6. Managemen dan Administrasi K3
  7. K3 Pekerjaan Konstruksi
  8. Manajemen Lingkungan
  9. K3 Peralatan Konstruksi
  10. K3 Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal
  11. K3 Pesawat Angkat
  12. 12 K3 Perancah & Tangga
  13. Sistem Pemadam Kebakaran
  14. Kesiagaan dan Sistem Tanggap Darurat
  15. Higiene Perusahaan dan Proyek
  16. Manajemen Pelatihan dan Kompetensi K3
  17. Pengetahuan Inspeksi K3 Konstruksi
  18. Observasi Lapangan dan Penyusunan Makalah
  19. Seminar
  20. Evaluasi Akhir
Metode AK3 Konstruksi
  • Presentation
  • Discuss
  • Case Study
  • Post Test
  • Evaluation
Peserta Pelatihan
Pelatihan ini sangat tepat untuk diikuti oleh pegawai/pekerja pada berbagai Departemen, para supervisor, manager, training leader,  yang telah bekerja sekurang-kurangnya dua tahun atau lebih.
PERSYARATAN YANG HARUS DIBAWA :
•    Fotokopi Ijazah terakhir/Minimal SLTA.
•    Pas Photo background warna merah, 2×3 dan 4×6 masing-masing 3 buah.
•    Biaya Pendaftaran
•    Laptop bila ada.
INSTRUKTUR
Instruktur pelatihan ini akan disampaikan oleh tenaga ahli dari Direktorat K3 Depnakertrans RI Jakarta, para praktisi dan akademisi K3 yang sudah sangat berpengalaman.
BIAYA PELATIHAN
Rp 6.700.000,- /participant  sudah include Cofee break 2x, makan siang 1x, sertifikat dan lisensi depnaker RI, PIN, lencana K3, training kit, kaos, tas, kecuali penginapan ditanggung peserta (di luar biaya).

no image

TRAINING AHLI K3 MIGAS SERTIFIKAT BNSP DAN LSP MIGAS

TRAINING AHLI K3 MIGAS SERTIFIKASI BNSP DAN LSP MIGAS

JADWAL :

LATAR BELAKANG PELATIHAN K3 MIGAS
Industri Migas merupakan industri yang beresiko tinggi. Pelanggaran yang disebabkan akibat kelalaian dan ketidakpedulian yang kecil sekali pun terhadap persyaratan K3LH dapat berakibat fatal sehingga menimbulkan bencana yang berdampak sangat serius. Oleh sebab itu, pemerintah terus berusaha semaksimal mungkin untuk mengawasi secara ketat pelaksanaan dan penerapan standar K3LH pada kegiatan operasi MIGAS mulai dari sektor hilir hingga sektor hulu.
Menurut Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tercatat sebanyak 4 kali kecelakaan dengan klasifikasi berat dan fatal dalam kegiatan operasi hilir MIGAS untuk tahun 2008, menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 6 kali. Adapun kecelakaan dalam kegiatan operasi hulu migas berjumlah 12 kali atau sama dengan Tahun 2007. Berdasarkan data-data tersebut, sector hilir memiliki jumlah kecelakaan dominan yang terjadi di lingkungan Pengolahan.
MAKSUD DAN TUJUAN PELATIHAN K3 MIGAS
Dalam Era pasar bebas, persaingan di sektor Migas akan semakin ketat. Untuk itu diperlukan tenaga ahli professional yang dapat memenuhi kualifikasi nasional dan internasional. Dalam bidang K3 telah diberlakukan SNI 13-6562-2001 tentang Kompetensi Kerja Tenaga Teknik Khusus Migas Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut, Dirjen Migas melalui SK Dirjen Migas No.01K/60.05/DJM/2003 telah membetuk Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personil Tenaga Khusus Migas b (LSK Khusus Migas).
Untuk mendukung program tersebut dan membantu meningkatkan profesionalisme para ahli K3 di lingkungan MIGAS, Lembaga Sertifikasi Profesi Migas (LSP Migas) bekerjasama dengan Prosafe Institute selaku penyelenggara dan Pelaksana Uji Komptensi yang ditunjuk secara resmi oleh LSP Migas akan menyelenggarakan Pelatihan dan Ujian Sertifikasi bagi tenaga K3 di lingkungan Migas khususnya Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3 Migas Level Pengawas.
MATERI PELATIHAN K3 MIGAS
Materi pelatihan yang akan disampaikan pada Pelatihan dan Sertifikasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Migas level pengawas adalah sebagai berikut :
A. BIMBINGAN MATERI
Perundangan K3L Migas
Basic Safety
HSE Management Program
Identifikasi Bahaya
JSA
Pencegahan Kebakaran
Fire and Explosion
Permit System
Safe Work Practices
Permit System
Confined Space
Construction Safety
LOTO aplication
PPE/ APD
Higiene Industri Migas
Bahaya Kesehatan Kerja Perminyakan
Ergonomi
Safety Inspection and Audit
B.PRAKTEK
Basic First Aid
Basic Fire Training
Gas Safety Measurement using Gas Tester
Confined Space Practical using Self Containing Breathing
Apparatus – SCBA
METODE UJIAN DAN SERTIFIKASI
Setiap peserta akan diberikan penilaian berupa evaluasi melalui ujian dengan ketentuan sebagai berikut
Pelaksanaan ujian dengan System Multiple Choice./ Essay
Evaluasi melalui Interview atau Wawancara dan Ujian Praktek Penggunaan Alat
Evaluasi melalui praktek lapangan (bila diperlukan)
Ujian berlangsung selama 1-2 hari di Jakarta
SERTIFIKAT
Peserta yang dinyatakan Lulus dalam Pelatihan tersebut berhak mendapatkan Sertifikat sebagai Ahli K3 Migas dengan level Pengawas dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) MIGAS dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
INSTRUKTUR
Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah yang sangat berpengalaman dalam industri Migas khususnya dalam bidang K3 yang memiliki sertifikasi baik didalam dan diluar negeri.
TENAGA PENGUJI
Tenaga Ahli yang dilibatkan sebagai asesor adalah penguji yang berpengalaman dalam bidang Migas dan terdaftar secara resmi sebagai assesor di LSP Migas dan BNSP.
PERSYARATAN UMUM
Bagi peserta yang ingin mengikuti pelatihan dan ujian sertifikasi disarankan memiliki pendidikan minimal D3 (umum) dan pengalaman dalam bidang migas minimal 2 tahun.
PERSYARATAN ADMINISTRASI
Foto Copy ijazah terakhir beserta Ijazah Asli untuk ditunjukkan
Foto Copy sertifikat kursus / Pelatihan
Foto Copy surat pengalaman kerja dari pimpinan perusahaan/atasan yang bersangkutan (ASLI).
Pas photo terakhir berwarna, BACKGROUND WARNA BIRU, ukuran 3×4 dan 2×3 masing-masing 2 (dua) lembar.
KETENTUAN
Bagi peserta yang tidak lulus dapat kembali mengikuti ujian pada jadwal selanjutmya dan hanya dikenakan biaya ujian.
INVESTASI
Biaya Pendaftaran peserta adalah sebesar:
1. Rp. 8.500.000,- ; Sertifikat Ahli K3 Migas Pengawas. Bagi yang sudah memiliki sertifikat Fire Fighting dan First Aid.
2. Rp. 10.500.000,- (bagi yang belum memiliki sertifikat fire fighting, Mendapat DUA SERTIFIKAT; Sertifikat Ahli K3 Migas Pengawas + Sertifikat Fire Fighting & First Aid).
3. Rp. 7.750.000,- untuk level Operator
DURATION AND VENUE
Durasi  : 48 Jam Efektif (6 hari kerja). Pelatihan Bimbingan 5 hari dan 1 hari Ujian. Waktu   : 08.00 – 16.00 WIB.
Tempat : Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta.
Praktek : Gd. Lakespra Sayanto MT Haryono (ujian dan praktek)
JL. MT Haryono Kav 46 Jakarta Selatan.
Biaya sudah termasuk Training Kit, Modul pelatihan (Hard Copy dan Soft Copy), 2 kali Coffe Break dan 1 kali Makan siang, Ujian Sertifikasi dan Sertifikat dari LSP Migas dan BNSP (jika lulus), Membership Card LSP Migas dan Souvenir Menarik. Biaya tidak termasuk Pajak, Penginapan dan Transportasi.






09 April, 2014

ASPEK DAN DAMPAK LINGKUNGAN - SISTEM MANAGEMENT ISO 14001:2004

ASPEK DAN DAMPAK LINGKUNGAN - SISTEM MANAGEMENT ISO 14001:2004


DESKRIPSI PELATIHAN
Aktivitas identifikasi dan evaluasi aspek dampak (ASDAM) lingkungan merupakan langkah awal yang mendasari penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) sehingga pemahaman dan pemilihan metodologi serta hasilnya merupakan satu keharusan yang penting. Organisasi harus mengenali aspek/dampak lingkungan sebelum dapat membangun suatu SML yang baik. Bila diibaratkan dengan tubuh manusia, aspek merupakan darah yang mensuplai masukan-masukan kepada elemen-elemen lain dalam Standar. Hasil identifikasi aspek yang buruk menyebabkan sistem yang tidak representatif dan kemungkinan besar gagal dalam penerapannya.
Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi aspek dampak lingkungan dari kegiatan, produk atau jasa yang dapat dikendalikan dan oleh karenanya diharapkan memiliki pengaruh, untuk menentukan aspek-aspek yang memiliki atau dapat memiliki dampak penting ke lingkungan. Organisasi harus menjamin bahwa aspek yang terkait dengan dampak penting di pertimbangkan dalam membuat tujuan lingkungannya.
Pelatihan ini akan mengarahkan dan memberi kepahaman kepada peserta dalam menyiapkan dan menyusun dokumentasi yang teruji sebagai dasar penerapan Aspek Dampak Lingkungan sebagaimana persyaratan ISO 14001:2004.

Tujuan
  • memahami prinsip-prinsip dasar aspek dan dampak lingkungan.
  • memahami Aspek dan Dampak Lingkungan baerdasar persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004.
  • memahami langkah pelaksanaan identifikasi dan evaluasi Aspek dan Dampak Lingkungan

Materi Pelatihan
  • Pemahaman Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004
  • Aspek Lingkungan
  • Dampak Lingkungan
  • Identifikasi Kegiatan, Proses-proses, Produk
  • Penyusunan Kriteria Penilaian
  • Praktek-praktek
  • Pelaporan Aspek Dampak Lingkungan sesuai ISO 14001:2004

Metode Pelatihan:
Pelatihan ini menekankan penggunaan Diskusi, Simulasi, Game Interaktif, Kasus-kasus, Game Interaktif, Praktek dan Latihan

Obyektivitas Training
Diharapkan setelah mengikuti training, peserta :
  • Memahami konsep dasar aspek lingkungan dan dampak lingkungan
  • Mampu mengidentifikasi aspek lingkungan
  • Mampu menetapkan dampak lingkungan
  • Mampu menyusun kriteria penilaian
  • Mampu melaksanakan kegiatan aspek dampak lingkungan
  • Mampu menyusun laporan pelaksanaan aspek dan dampak lingkungan

Siapa yang harus ikut
Kandidat Wakil Manajemen, Tim Implementasi ISO, Manager, Supervisor, Engineer

VENUE
  • 13-14 Feb 2014, Yogyakarta
  • 16-17 April 2014, Bali
  • 10-11 Juni 2014, Jakarta
  • 12-13 Agust 2014, Jakarta
  • 23-24 Okt 2014, Yogyakarta
  • 18-19 Des 2014, Bandung
INVESTASI :
  • Jakarta/Bandung : Rp 3.750.000,-/peserta
  • Yogya/Surabaya : Rp 4.500.000,-/peserta
  • Bali/Batam : Rp 5.500.000,-/peserta
Facilities : Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffee Break, Lunch, Sertificate, Non Residential





PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI PERUSAHAAN

PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI PERUSAHAAN


TRAINING DESCRIPTION 
Aktifitas Industri hampir selalu menghasilkan limbah berbahaya. Pengelolaanlimbah industri berbahaya memerlukan pengetahuan, wawasan serta upaya identifikasi yang benar terhadap bahan berbahaya tersebut. Bahan kimia berbahaya mencakup bahan kimia korosive, racun dan sangat mudah terbakar (flammables). Di industri bahan kimia dijumpai sebagai bahan proses dan juga sebagai bahan buangan (waste). Informasi yang kurang dan tidak benar terhadap bahan kimia ini dapat mengakibatkan fatal bagi operator yang bekerja dengan bahan kimia itu serta lingkungan.

PENGETAHUAN YANG DIDAPAT
Setelah pelatihan ini, diharapkan peserta :
  • Mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang sifat – sifat bahan kimia dan efeknya terhadap kesehatan.
  • Mencakup: incompatibility bahan, degree of flammability, maximum exposure limit, toxicity dll.
  • Memahami aktifitas handling, transport dan storage.
  • Memahami pentingnya Manual safety dan MSDS dari bahan kimiatermasuk hazard diamond, hazard labeling,
  • Pada dasarnya semua cara kerja aman bekerja dengan bahan kimia itu dengan aman dan safe

MATERI PELATIHAN
Materi pelatihan ini terdiri antara lain :
  • The Nature of Hazardous Chemicals in Industries (hazardous Properties dari bahan kimia berbahaya)
  • Identifikasi bahan kimia berbahaya
  • Health effects dari bahan kimia berbahaya
  • Hazard system bahan kimia berbahaya
  • Hazardous Chemical Management
  • Penyimpanan dan Pengemasan limbah bahan berbahaya dan beracun
  • Label dan simbol limbah bahan berbahaya dan beracun
  • Pengangkutan limbah bahan berbahaya dan beracun
  • Risk assessment due to Hazardous Chemicals Released
  • Strategies (Management for Risk Prevention)
  • Persyaratan Pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun
  • Penimbunan dan pembuangan
  • akhir limbah bahan berbahaya dan beracun
  • Sistem tanggap darurat pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun

SIAPA YANG PERLU MENGIKUTI
Setiap petugas yang terkait dengan penanganan bahan kimia berbahaya, seperti misalnya :
  • Health and Safety Committee members
  • Managers, supervisors and worker
  • Facility managers
  • Human resources managers
  • Senior managers
  • Petugas yang menangani Limbah berbahaya tersebut

JADWAL 2014:
  • 24-25 Feb 2014, Bandung
  • 16-17 April 2014, Bandung
  • 25-26 Juni 2014, Bandung
  • 18-19 Agustus 2014, Bandung
  • 30-31 Okt 2014, Bali
  • 9-10 Des 2014, Yogyakarta
INVESTMENT
  • Jakarta/Bandung : Rp 3.750.000,-/peserta
  • Yogya/Surabaya : Rp 4.750.000,-/peserta
  • Bali/Batam : Rp 5.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential











PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DI RUMAH SAKIT

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DI RUMAH SAKIT




PENDAHULUAN
Limbah Rumah Sakit mengandung bahan beracun berbahaya.  Rumah Sakit tidak hanya menghasilkan limbah organik dan anorganik, tetapi juga limbah infeksius yang kemungkinan mengandung bahan beracun berbahaya (B3). Dari keseluruhan limbah rumah sakit, sekitar 10 sampai 15 persen diantaranya merupakan limbah infeksius yang mengandung logam berat, antara lain mercuri (Hg). Sebanyak 40 persen lainnya adalah limbah organik yang berasal dari makanan dan sisa makan, baik dari pasien dan keluarga pasien maupun dapur gizi. Selanjutnya, sisanya merupakan limbah anorganik dalam bentuk botol bekas infus dan plastik.
Temuan ini merupakan hasil penelitian Bapedalda Jabar bekerja sama dengan Departemen Kesehatan RI, serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama tahun 1998 sampai tahun 1999. Biasanya orang mengaitkan limbah B3 dengan industri. Siapa yang menyangka ternyata dirumah sakitpun menghasilkan limbah berbahaya dari limbah infeksius. Limbah infeksius berupa alat-alat kedokteran seperti perban, salep, serta suntikan bekas (tidak termasuk tabung infus), darah, dan sebagainya. Dalam penelitian itu, hampir di setiap tempat sampah ditemukan bekas dan sisa makanan (limbah organik), limbah infeksius, dan limbah organik berupa botol bekas infus.
Limbah rumah sakit, khususnya limbah medis yang infeksius, belum dikelola dengan baik. Sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan limbah medis noninfeksius. Selain itu, kerap bercampur limbah medis dan nonmedis. Percampuran tersebut justru memperbesar permasalahan limbah medis.
MATERI PELATIHAN
Pada dasarnya materi pelatihan ini terdiri dari :
  • Pengenalan limbah medis.
  • Klasifikasi limbah medis.
  • Prinsip penanganan limbah medis berdasarkan strategi WHO.
  • Bahaya limbah medis terhadap kesehatan, Bio-Safety, Pencegahan dan pengelolaannya.
  • Penyimpanan sementara.
  • Transportasi.
  • Pemeriksaan Kesehatan dan Bio-monitoring bagi pekerja yang menanganinya.
  • Perundangan yang mendasari.
  • Dan banyak hal lainnya yang terkait dengan penanganan limbah medis ini
KETRAMPILAN YANG DIDAPAT
Setelah pelatihan ini, diharapkan peserta :
  • Memahami bahwa limbah medis termasuk limbah berbahaya.
  • Memahami klasifikasi limbah medis, komposisi, dampak serta bahayanya.
  • Memahami penanganan limbah medis yang baik, pemilahan, temporary storage serta transportasinya.
  • Memahami cara melindungi diri dari dampak limbah medis tersebut.
  • Memahami perundangan yang mendasari penanganan limbah medis ini

SIAPA YANG PERLU MENGIKUTI
Pelatihan ini perlu diikuti oleh semua pihak, seperti : Pimpinan Rumah Sakit. Petugas K3RS (Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit). Dokter, Perawat yang terkait dengan K3. Manager, Supervisor atau HRD, serta karyawan yang menangani limbah medis. Semua pihak yang tertarik.

JADWAL 2014 :

  • 28-29 Jan 2014, Jakarta
  • 19-20 Maret 2014, Jakarta
  • 12-13 Mei 2014, Jakarta
  • 7-8 Juli 2014, Bandung
  • 24-25 Sept 2014, Batam
  • 17-18 Nov 2014, Bali

INVESTMENT
  • Jakarta/Bandung : Rp 3.750.000,-/peserta
  • Yogya/Surabaya : Rp 4.750.000,-/peserta
  • Bali/Batam : Rp 5.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential





FIRST AID (PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN)

FIRST AID (PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN)


LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hal yang utama dalam kehidupan. Dengan kesehatan yang terjaga, manusia dapat melakukan segala aktifitas. Berbagai upaya dilakukan agar tetap sehat mulai dari menjaga kebersihan sampai pergi ke dokter untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ketika sakit. Pentingnya Kesehatan seperti bunyi diatas yang dituangkan pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi RI No. PER15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di tempat kerja pada Bab 2, Pasal 3, ayat 1 & 2 sebagaimana ayat 1.
Oleh Karena itu Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) atau First Aid Training (FAT) atau Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) merupakan pelatihan yang diberikan kepada setiap orang, baik petugas kesehatan maupun orang awam dalam menanggulangi suatu keadaan yang mengancam nyawa dengan situasi yang terbatas dan segera. Sehingga Upaya dalam memberikan pertolongan ringan maupun berat yang membutuhkan pertolongan segera agar tidak berakibat fatal.
Pelatihan ini ditujukan, agar dapat melakukan tindakan awal dalam pertolongan kepada orang disekitar yang mengalamai kecelakaan. Agar para karyawan bisa melakukan tindakan sebagai pertolongan pertama ketika orang-orang di sekitarnya mengalami kecelakaan atau masalah terhadap penyakit seseorang.
TUJUAN PELATIHAN
  • Memberikan pengetahuan proses pemberikan pertolongan pertama
  • Memberikan pengetahuan teknik-teknik pemberian pertolongan sesuai dengan kondisi korban.
  • Memahami pelaksanaan evakuasi korban kecelakaan kerja secara tepat dan benar.
PROGRAM PELATIHAN

  1. Peraturan perudangan yang berkaitan dengan Pertolongan Pertama Pada kecelakaan (P3K)
  2. Dasar – dasar Kesehatan Kerja
  3. Dasar – dasar Pertolongan Pertama Pada kecelakaan (P3K)
  4. Pemeriksaan primer dan pemeriksaan sekunder
  5. Anatomi dan Faal tubuh manusia
  6. Pedoman Penyediaan Fasilitas P3K
  7. Alat dan perlengkapan pertolongan pertama.
  8. Pembalutan, Pembidaian
  9. Pemeriksaan nadi dengan akurat
  10. Bahaya dan Penanganan terhadap sengatan panas, keracunan, paparan bahan kimia, kejang.
  11. Gangguan lokal dan tindakan pertolongannya.
  12. Luka mulut, hidung, pipi, mata, perut, kepala, punggung, leher, dada, dll.
  13. Luka bakar listrik, tegangan tinggi
  14. Gangguan Kesadaran dan tindakan pertolongannya
  15. Gangguan Pernafasan, kurang oksigen dan tindakan pertolongannya
  16. Gangguan peredaran darah dan tindakan pertolongannya
  17. Resusitasi jantung paru
  18. Syok dan pingsan: Penyebab, Gejala dan penanganannya
  19. Keracunan, termasuk gigitan dan sengatan binatang berbisa
  20. Penyakit-penyakit darurat : serangan jantung, stroke, epilepsi, diare
  21. Gangguan akibat suhu ekstrem : kelelahan panas, heat stroke, hypothermia
  22. Evakuasi korban (Prosedur dan Para pengangkutan korban)
  23. P3K pada keadaan tertentu (P3K pada kecelakaan diruang tertutup/terbatas dan P3K sengatan listrik)
  24. Praktek/Simulasi

TARGET PESERTA
HSE Supervisor, HSE Manager, HRD Personel, HSE Personel dan semua bagian yang berhubungan dengan  kegiatan implementasi sistem manajemen keselematan dan kesehatan kerja diperusahaan

JADWAL 2014 :

  • 27-28 Feb 2014, Bandung
  • 3-4 April 2014, Bandung
  • 26-27 2014, Bandung
  • 7-8 Agustus 2014, Jakarta
  • 23-24 Okt 2014, Yogyakarta
  • 4-5 Des 2014, Bali

INVESTMENT
  • Jakarta/Bandung : Rp 3.750.000,-/peserta
  • Yogya/Surabaya : Rp 4.500.000,-/peserta
  • Bali/Batam : Rp 5.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential






ISO 22000: UNDERSTANDING AND IMPLEMENTING FOOD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

ISO 22000: UNDERSTANDING AND IMPLEMENTING FOOD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

ISO 22000: UNDERSTANDING AND IMPLEMENTING FOOD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

 


PENDAHULUAN
Food Safety Management Systems (Sistem-Sistem Manajemen Keamanan Makanan) berdasarkan ISO 22000 membantu organisasi untuk menatalaksana risiko-risiko yang berkaitan dengan makanan dan minuman. Sistem-sistem manajemen tersebut perlu memperhitungkan tidak saja peraturan dasar makanan dan praktek-praktek tempat kerja yang dapat diterima, tetapi juga meliputi rencana-rencana kemungkinan untuk terjadinya krisis seperti penarikan kembali produk. Semua jenis praktek tersebut membentuk dasar suatu Food Safety Management System.
Standar ini mencakup key elements untuk membentuk Food Safety, dimana salah satu key element tersebut adalah HACCP yang dirancang untuk digunakan pada semua segmen industri pangan mulai penanaman, pemanenan, pengolahan, pabrikasi, distribusi dan penjualan sampai pada penyiapan makanan untuk dikonsumsi. Program-program prasyarat seperti GMP yang diterapkan saat ini (current Good Manufacturing Practices, cGMPs) merupakan suatu dasar yang yang penting bagi keberhasilan pengembangan dan penerapan rencana HACCP. Sistem keamanan pangan yang didasarkan pada HACCP telah diterapkan dengan sukses pada pabrik pengolahan makanan, toko penjual makanan dan operasi jasa pelayanan makanan.

 GARIS BESAR PROGRAM TRAINING ISO 22000 
• Introduction to Food Safety Management System
• The business case for the ISO 22000:2005 Standard
• Pre-Requisite Programs
• CODEX Principles
• Hazard Analysis
•  Introduction to the ISO 22000:2005 series
• Requirements of ISO 22000:2005
• Implementation
• Accreditation and Certification
   
MANFAAT TRAINING ISO 22000 
• Memahami persyaratan dari Food Safety Management System berdasarkan ISO 22000:2005
• Memahami keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dari penerapan ISO 22000:2005
• Memahami persyaratan untuk proses sertifikasi
 
SIAPA YANG HARUS MENGHADIRI?? 
Wakil Manajemen atau pengendali Sistem Manajemen di organisasi atau Team yang ditunjuk untuk menjalankan sistem di organisasi, termasuk pemilik proses kunci, manajer, supervisor yang terlibat dalam pembuatan sistem manajemen

DURASI TRAINING ISO 22000 
14 jam efektif (2 hari)

TRAINER 
Azil Awaluddin


Beliau sangat berpengalaman dalam memberikan training/audit/serta penerapan Sistem Manajemen ISO 9001 / ISO 14001 / OHSAS 18001 / SMK3 dan ISO 22000 serta Sustainable Forest Managemen (SFM) dan Chain of Custody (CoC). Beliau juga adalah seorang Quality Management System Auditor, certified by IRCA (Certified Number LA 485). Klien yang pernah ditanganinya sudah lebih dari 100 perusahaan dari berbagai bidang usaha.
 

INVESTMENT
Rp. 35.000.000 ( Tiga puluh lima juta rupiah) untuk 20 orang peserta
Modul Training yang berkualitas (hardcopy dan softcopy), Training Kit: tas, Block Note, ballpoint, termasuk jaket atau t shirt, Sertifikat, CD berisi materi training., belum termasuk pajak dan akomodasi jika diseelenggarakan di luar kota Jakarta








MANAGEMEN NYERI

MANAGEMEN NYERI




PENDAHULUAN

Nyeri dapat didefinisikan sebagai "pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau dilukiskan dalam istilah seperti kerusakan" (The International Association for the Study of Pain, 1979).
Namun dewasa ini, banyak rumah sakit yang telah melakukan upaya intensif untuk mengelola rasa nyeri tersebut, sehingga rasa nyeri yang menyertai tindakan medis, tindakan keperawatan, ataupun prosedur diagnostik pada pasien dapat diminimalkan atau dilakukan tindak lanjut yang teratur, sesuai dengan kriteria yang dikembangkan oleh rumah sakit dan kebutuhan pasien. Nyeri yang dirasakan pasien dikelola dengan melakukan pemantauan secara kontinyu dan terencana. Bahkan dalam akreditasi Joint Commission International (JCI) isu manajemen nyeri ini menjadi salah satu elemen penilaian yang dipersyaratkan untuk dipenuhi oleh pihak rumah sakit.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai, diharapkan peserta memiliki pemahaman dasar mengenai :
  • Manajemen nyeri pada berbagai kondisi
  • Mampu menjelaskan pengertian nyeri.
  • Menyebutkan penyebab timbulnya nyeri.
  • Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
  • Menyebutkan cara mengkaji persepsi nyeri.
  • Menyebutkan cara-cara untuk mengatasi nyeri pada berbagai penyebab.
MATERI PELATIHAN
Materi pelatihan mencakup hal-hal antara lain :
  • Definisi nyeri.
  • Klasifikasi dan sifat-sifat nyeri.
  • Epidemiologi nyeri.
  • Mekanisme terjadinya nyeri.
  • Dampak dan Permasalahan nyeri.
  • Kendala-kendala dalam mengatasi nyeri.
  • Terapi nyeri dan Harapan terapi masa dating.
  • Dan banyak hal lainnya yang perlu diketahui.
TRAINER
Dr. Abdul Baktiansyah, MKK, SpOK. Beliau sangat berpengalaman dalam Kesehatan Kerja (Health) selama hampir 30 tahun. Pendidikan formal beliau didapat dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada tahun 1979, dan Magister of Science dalam Kedokteran Okupasi dari Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2004), beliau juga sering mengikuti berbagai training baik itu di dalam maupun di luar negeri yang berkaitan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Perjalanan Karir beliau sebagai praktisi kesehatan kerja dmulai sejak tahun 1982 – 2005, dimana beliau pernah mengemban jabatan sebagai Chief Medical Officer pada PT. Ekspan Kalimantan dan kemudian menjadi Occupational Health & Industrial Hygiene Coordinator pada PT. Medco Energy E&P. Sekarang ini beliau aktif sebagai trainer & konsultan pada bidang Occupational Health & Industrial Hygiene.
SIAPA YANG PERLU MENGHADIRI?
  • Para dokter dan perawat.
  • Manajemen Rumah Sakit.
  • Siapa saja yang berminat.
JADWAL 2014 :

  • 7-8 Jan 2014, Jakarta
  • 27-28 Maret 2014, Jakarta
  • 5-6 Mei 2014, Bandung
  • 21-22 Juli 2014, Jakarta
  • 2-3 Sept 2014, Jakarta
  • 13-14 Nov 2014, Yogyakarta

INVESTMENT
  • Jakarta/Bandung : Rp 3.750.000,-/peserta
  • Yogya/Surabaya : Rp 4.500.000,-/peserta
  • Bali/Batam : Rp 5.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential







PENANGANAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA

PENANGANAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA


DESKRIPSI TRAINING
Bahan Kimia baik dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia dan fisika dan atau toksikologi dapat berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan kerja. Karena itu upaya pengendalian diperlukan untuk mencegah dan atau mengurangi resiko akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja terhadap tenaga kerja.
Perusahaan selalu berupaya mengendalikan bahan kimia berbahaya tersebut untuk mencegah  terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Namun tanpa peran serta aktif dari karyawan, hal ini mustahil dapat dicapai. Karena itu diperlukan pemahaman akan keberadaan bahan kimia berbahaya dan dampaknya bagi kesehatan mereka. Pemahanan ini memerlukan upaya komunikasi yang intens antara manajemen dan karyawan secara timbal balik.
Komunikasi bahaya khususnya bahaya kimia merupan elemen yang sangat penting dalam upaya pencegahaan kecelakaan ataupun kondisi darurat, mengingat efek dari bahaya kimia bisa berakibat kebakaran dan peledakan, tumpahan ataupun kebocoran cairan/gas yang akibat yang ditimbulkan bisa sangat luas tidak hanya di area industri saja tetapi bisa berakibat sampai ke masyarakat. Untuk itu setiap pekerja yang mempergunakan, menyimpan serta memproduksi bahan kimia harus diberikan pelatihan sebagai upaya pencegahan kecelakaan.
TUJUAN PELATIHAN
Manfaat yang didapat dari pelatihan ini, adalah :
  • Pemahaman kebijakanterhadap adanya bahan kimia di tempat kerja;
  • Pemahaman tentang klasifikasi bahan kimia serta sifatnya;
  • Pemahaman bahaya kesehatandari bahan kimia terhadap pekerja;
  • Pemahaman bagaimana mengendalian bahan kimia agar tidak menimbulkan bahaya;
  • Pemahaman menghadapi kedaruratan terkait bahan kimia;
  • Pemahaman pentingnya Komunikasi bahaya terkait bahan kimia yang perlu diketahui oleh pekerja;
  • Peranmasing-masing baik pihak Manajemen maupun Karyawan dalam menghadapi bahan kimia di tempat kerja.
 MATERI PELATIHAN
1. Introduction to hazardous materials.
  • Peraturan dan perundangan
  • The definition of a hazardous substance
  • Fundamentals of COSHH regulations
2. Klasifikasi bahan kimia serta sifatnya :
  • v  Chemical Risk Assessment
  • v  Classification of hazardous materials
  • v  Physical hazards and Hazards associated with chemicals used
  • v  Toxicology.
3. Bahaya bahan kimia terhadap kesehatan :
  • The health and physical risk(s) associated with the chemical;
  • Chemical health and physical hazards;
  • Health Effects
  • Signs of release and symptoms of exposure;
  • Their methods of entry to the human body and damage they can cause
4. Pengendalian bahan kimia berbahaya :
  • Chemical safety Overview
  • Safe work practices
  • Chemical Control Measures.
  • Engineering controls (e.g. Ventilation, etc.)
  • Administrative controls (e.g. Restricted area, etc.)
  • Personal Protective Equipment (the use of respirator, etc.);
  • Chemical storage.
  • Disposal procedures;
  • Safety precautions and procedures when working with chemicals
5. Kedaruratan terkait bahan kimia :
  • Emergency procedures
  • Fire Prevention
  • Personal Contamination
  • Spills and Leaks
  • Emergency Shower and Eye Washer
6. Hazard Communication :
  • MSDS and Labeling;
  • Exposure limit;
  • Warning signs;
  • Risk and Safety Phrase.
7. Peran Manajemen dan Karyawan :
  • Overview of the written Hazard Communication program;
  • Standard operating procedures (SOPs).
  • General roles and responsibilities
8. Studi kasus :Accidents with chemicals (case studies)
SIAPA YANG PERLU MENGIKUTI :
  • Setiap karyawan yang bekerja dengan bahan kimia berbahaya.
  • Health and Safety Committee members
  • Managers dan supervisors
  • Karyawan lain yang bertanggung jawab atas health and safety
  • Karyawan lain yang berminat

JADWAL 2014 :

  • 18-20 Feb 2014, Jakarta
  • 2-4 April 2014, Bandung
  • 18-20 Juni 2014, Jakarta
  • 20-22 Agustus 2014, Bandung
  • 8-10 Okt 2014, Yogyakarta
  • 16-18 Des 2014, Bandung
INVESTMENT
  • Jakarta/Bandung : Rp 5.500.000,-/peserta
  • Yogya/Surabaya : Rp 6.000.000,-/peserta
  • Bali/Batam : Rp 6.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential







AUDIT K3 DI RUMAH SAKIT

AUDIT K3 DI RUMAH SAKIT


LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan merupakan sektor yang sangat cepat berkembangnya. Di US terdapat 18 juta pekerja terlibat didalamnya, dan wanita merupakan 80% darinya. Hazard yang terlibat dalam aktifitas ini sangat beragam, seperti needlestick injuries, back injuries, latex allergy, violence, dan stress. Walaupun hal ini sangat mungkin dicegah, namun kejadian injury maupun infeksi tetap saja terjadi. Upaya pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan selama bekerja belum banyak dilakukan.
Menurut WHO, dari 35 juta petugas kesehatan, ternyata 3 juta diantaranya terpajan oleh bloodborne pathogen, dengan 2 juta dianatanya tertular virus hepatitis B, dan 170.000 diantaranya tertular virus HIV/AIDS. Menurut NIOSH, untuk kasus-kasus yang non-fatal baik injury maupun penyakit akibat kerja, sarana kesehatan sekarang semakin meningkat, berbanding terbalik dengan sektor konstruksi dan agriculture yang dulu paling tinggi, sekarang sudah sangat menurun. Selain itu Infeksi nosokomial masih menjadi isu cukup signifikan dikalangan pelayanan kesehatan, sehingga pengembangan program Patient Safety sangat relevan dikembangkan. Karena itu pengembangan program keselamatan dan kesehatan kerja di sarana kesehatan seperti rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya perlu dikembangkan dalam upaya melindungi baik tenaga kesehatan sendiri maupun pasien.
Sebagian sarana pelayanan kesehatan sudah memiliki sistem keselamatan dan kesehatan kerja beserta programnya, untuk itu perlu dilakukan audit terhadap sistem tersebut untuk mendapatkan pelayanan yang optimal dan efektif.
KETRAMPILAN YANG DIDAPAT
Setelah pelatihan ini, diharapkan peserta :
  • Memahami program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit dan sarana Kesehatan lainnya.
  • Memahami bagaimana melaksanakan Internal Audit untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit dan sarana Kesehatan lainnya.
MATERI PELATIHAN
Pada dasarnya materi pelatihan ini dibagi 2 bagian, yaitu :
  1. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit dan sarana kesehatan lainnya.
  • Identifikasi hazards di Rumah Sakit.
Faktor Fisik (mis : bising, panas, radiasi, debu, listrik, dsb.), faktor Kimiawi (baik bahan-bahan kimia laboratorium maupun bahan obat di Farmasi), faktor Biologis (mis : bakteria, virus, parasite), faktor Psikososial (mis : kejenuhan, stress, kelelahan serta konflik), faktor Ergonomi (mis : patient handling, dsb), serta potensi kecelakaan) semua merupakan faktor risiko yang harus dikontrol.Identifikasi didasarkan kepada setiap bagian yang menunjang aktifitas di Rumah Sakit.
  • Pencegahan dan Kontrol.
Mengembangkan program pencegahan agar hazard yang dijumpai tadi tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi petugas kesehatan disana.Mengingat faktor Biologis sangat menonjol di sarana kesehatan, maka upaya khusus dalam mengontrol faktor infeksi (Infection Control) sangat perlu ditegaskan dalam upaya melindungi baik petugas maupun pasien dari aspek ini. Untuk itu kontrol terhadap bloodborne pathogen, universal/special precaution, kontrol terhadap latex allergy serta program patient safety perlu dibahas. Demikian pula dalam menangani dan memusnahkan limbah medis yang berpotensi menimbulkan injury dan penyakit. Pemberian alat pelindung diri yang tepat sangat penting bagi petugas kesehatan. Salah satu sumber risiko adalah dari lingkungan kerja di Rumah Sakit itu sendiri. Lingkungan kerja yang buruk, akan menjadi sumber risiko tersendiri. Untuk itu perlu dikembangkan Lingkungan kerja yang sesuai dengan kebutuhannya.
  • Tanggap darurat.
Mengingat banyaknya faktor risiko di Rumah Sakit, termasuk kemungkinan terjadinya baik kecelakaan maupun terkontaminasi baik oleh cairan bahan kimia terhadap petugas kesehatan maupun bahan biologis, maka program dekontaminasi perlu difahami. Pelayanan medis banyak melibatkan penggunaan gas bertekanan. Karena ini program compressed gas safety perlu dikembangkan. Selain itu, potensi terjadinya kebakaran cukup tinggi. Setiap petugas perlu memahami bagaimana upaya mencegah kebakaran, serta penangannya bila terjadi. Pemilihan APAR yang tepat sangat berguna dalam hal ini.
  • Health Surveillance & Monitoring.
Sebagaimana layaknya tempat kerja dengan risiko yang cukup tinggi, monitoring kesehatan dan lingkungan kerja perlu dikembangkan. Air monitoring untuk mengontrol bahan bahan berbahaya di lingkungan kerja, Biological Monitoring untuk mengontrol bahan berbahaya yang masuk kedalam tubuh pekerja, maupun Medical Monitoring untuk mengontrol kemungkinan gangguan kesehatan yang terjadi pada petugas. Parameter pemeriksaan yang diperlukan bagi petugas medis perlu ditetapkan, demi mencapai prinsip “Job-related”. Program Fitness to work dan Return to work perlu dikembangkan sebagai konsekuensi dari Medical Monitoring.
2. Pelaksanaan Internal Audit dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit dan  
          sarana kesehatan lainnya.
  • Semua program diatas harus berada dalam suatu sistem yang disebut sebagai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit. Sistem ini harus terintegrasi dengan Sistem Manajemen Perusahaan itu sendir. Tidak boleh berdiri sendiri.
  • Untuk melihat ke efektifan Sistem ini, perlu dilakukan peninjauan secara berkala melalui Internal Audit, mulai dari Kebijakan Pimpinan (komitmen), sarana pendukung administratif (prosedur, SOP, dsb) sampai kepada pelaksanaan program diatas. Temuan yang ada dijadikan titik tolak untuk melakukan perbaikan sistem sebagai bentuk “Continual Improvement”.
SIAPA YANG PERLU MENGIKUTI
Pelatihan ini perlu diikuti oleh semua pihak, seperti :
  • Pimpinan Rumah Sakit.
  • Petugas K3RS (Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit)
  • Dokter, Perawat yang terkait dengan K3
  • Manager, Supervisor atau HRD, serta berbagai pihak di Perusahaan yang membutuhkan provider kesehatan yang qualified dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi karyawan mereka.
  • Semua pihak yang tertarik
JADWAL 2014 :
  • 25-27 Feb 2014, Bandung
  • 2-4 April 2014, Bandung
  • 25-27 Juni 2014, Bandung
  • 19-21 Agustus 2014, Bandung
  • 13-15 Okt 2014, Jakarta
  • 15-17 Des 2014, Bandung
INVESTMENT
  • Jakarta/Bandung : Rp 5.500.000,-/peserta
  • Yogya/Surabaya : Rp 6.000.000,-/peserta
  • Bali/Batam : Rp 6.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential







TANGGAP DARURAT MEDIS PERUSAHAAN (MEDICAL EMERGENCY RESPONSE PLAN)

TANGGAP DARURAT MEDIS PERUSAHAAN (MEDICAL EMERGENCY RESPONSE PLAN)


DESKRIPSI TRAINING
Tanggap darurat adalah hal yang wajib dikembangkan di perusahaan, mengingat adanya faktor risiko terkait dengan operasi perusahaan, yang karena suatu hal dapat tidak terkendali.Bila terjadi kedaruratan maka kerugian yang timbul dapat dari kerusakan properti dan ancaman bagi keselamatan dan kesehatan manusia/pekerja. Sebagai bagian dari ERT (Emergency Response Team) adalah Tim Tanggap Darurat Medis (Medical Emergency Response Team) yang fokus dalam memberikan bantuan kepada korban. Para akhli mengatakan bahwa sebagian korban kematian akibat kedaruratan adalah “preventable death” atau kematian yang dapat dicegah dengan pemberian pertolongan yang tepat dan cepat. Karena itu mengembangkan kompetensi dan organisasi team tanggap darurat medis sangatlah penting dalam upaya menyelamatkan korban. Adalah salah besar bila mengira bahwa tanggap darurat medis (medical emergency response plan) hanyalah tanggung jawab dari petugas medis. Justru peran petugas non-medis yang terlibat sangat menentukan keberhasilan program ini.

KETRAMPILAN YANG DIDAPAT
  •  Mampu menetapkan Policy & Strategy yang diinginkan.
  •  Mampu mengembangkan organisasi dan responsibilities tanggap darurat medis serta kompetensi yang sesuai.
  •  Melakukan Risk Assessment.
  •  Mampu mengembangkan prosedure untuk tanggap darurat medis.
  •  Melakukan “drill” atas prosedure yang dikembangkan.
  •  Mampu melakukan Investigasi kecelakaan.
  •  Mampu melakukan review atas prosedur

MATERI PELATIHAN
Secara garis besar, materi pelatihan YANG DIBERIKAN ADALAH :
1      Menetapkan Policy & Strategy yang diinginkan.
2.   Mengembangkan organisasi dan responsibilities tanggap darurat medis serta kompetensi yang sesuai dengan :
  • Level (tingkat) kedaruratan.
  • Menetapkan Competency and Training yang dibutuhkan.
  • Menetapkan kebutuhan Competency di setiap level.
3. Risk Assessment.
  • Penting dalam menetapkan organisasi, jumlah team, serta peralatan yang dibutuhkan, dlsb.
4. Prosedure Medical Emergency Response Plan (MERP), antara lain :
  •  Algoritme tanggap darurat medis.
  • Transportasi penderita (Medevac)
  • Monitoring & Corrective Action
  • Drill terhadap Medical Emergency Response Plan.
  • Assessment Capable Hospital untuk rujukan.
  • Jalur (route) untuk evakuasi medis.
4. Incident Investigation.
5. Management Review.

SIAPA YANG PERLU MENGIKUTI
Yang penting untuk mengikuti training ini adalah :
HSE practitioner di perusahaan, Human Resources Professional, Manajer dan Supervisor Lini, Dokter dan Paramedic, Dan siapa saja yang berminat.

JADWAL 2014 :

  • 9-10 Jan 2014, Jakarta
  • 13-14 Maret 2014, Bandung
  • 8-9 Mei 2014, Bandung
  • 23-24 Juli 2014, Jakarta
  • 4-5 Sept 2014, Jakarta
  • 20-21 Nov 2014, Bali

INVESTMENT
  • Jakarta/Bandung : Rp 3.750.000,-/peserta
  • Yogya/Surabaya : Rp 4.750.000,-/peserta
  • Bali/Batam : Rp 5.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential






no image

K3 DI RUMAH SAKIT DAN PATIENT SAFETY

DESKRIPSI TRAINING
Keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja di rumah sakit dan fasilitas medis lainnya perlu di perhatikan. Demikian pula penanganan faktor potensi berbahaya yang ada di rumah sakit serta metode pengembangan program keselamatan dan kesehatan kerja disana perlu dilaksanakan, seperti misalnya perlindungan baik terhadap penyakit infeksi maupun non-infeksi, penanganan limbah medis, penggunaan alat pelindung diri dan lain sebagainya. Selain terhadap pekerja di fasilitas medis/klinik maupun rumah sakit, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah sakit juga “concern” keselamatan dan hak-hak pasien, yang masuk kedalam program patient safety.

SKILL DAN INFORMASI YANG AKAN DIDAPAT
  • Mampu melakukan identifikasi risiko seperti faktor fisik, kimiawi serta biologis, bekerja di rumah sakit serta fasilitas medis lainnya.
  • Mampu mengembangkan upaya kontrol terhadap faktor risiko tersebut.
  • Mampu mengembangkan program pencegahan seperti menetapkan alat pelindung diri yang diperlukan.
  • Mampu mengembangkan program pemeriksaan kesehatan yang sesuai dengan jenis pekerjaan (“job-related”)
  • Memahami program patient safety.
  • Dan lain sebagainya.

ISI PELATIHAN
1. Identifikasi dan evaluasi terhadap faktor yang berpotensi berbahaya bekerja di rumah sakit (faktor fisik, kimia dan biologis)
2. Kontrol terhadap faktor risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, seperti :
  • Faktor Fisik (radiasi, bising, suhu panas, dan sebagainya)
  • Faktor Kimiawi (laboratorium, penggunaan mesin fotocopy, MSDS, Label, dsb)
  • Faktor Ergonomi (menghindarkan terjadinya penyakit otot rangka)
  • Faktor Biologis (kuman, virus, infeksi atau bloodborne pathogen, dan sebagainya)
  • Faktor Psikososial (stress kerja, kerja shhift, dsb)
  • Faktor lainnya, seperti :
    •  Bahaya kebakaran.
    • Gas bertekanan tinggi (Compressed Gases)
    • Bahan-bahan yang mudah terbakar (cair, gas) dan penyimpanannya
    • Listrik
  • Faktor bahaya spesifik menurut Bagian/Departemen.
  • Health and Safety di Laboratorium.
  • Penanganan Limbah medis (infectious/non-infectious dan cair/padat)
  • Pengenalan Alat Pelindung Diri
  • Kontrol terhadap infeksi nosokomial
  • Patient safety.
3. Peraturan Perundangan yang terkait, pentingnya Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan serta tugas dan fungsinya.

YANG PERLU MENGIKUTI.
Setiap orang yang tertarik dengan permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit, seperti :
Anggota P2K3, Managers dan supervisors, Dokter dan Petugas medis lainnya. Human resources managers. Dan lainnya yang bertanggung jawab dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit.

JADWAL 2014 :

  • 16-17 Jan 2014, Jakarta
  • 11-12 Maret 2014, Bandung
  • 13-14 Mei 2014, Jakarta
  • 17-18 Juli 2014, Jakarta
  • 2-3 Sept 2014, Jakarta
  • 13-14 Nov 2014, Yogyakarta

INVESTMENT
  • Jakarta/Bandung : Rp 3.750.000,-/peserta
  • Yogya/Surabaya : Rp 4.750.000,-/peserta
  • Bali/Batam : Rp 5.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential






no image

PENERAPAN HYGIENE INDUSTRI DI TEMPAT KERJA

PENDAHULUAN
Managers dan supervisor, siapa yang bertanggung jawab dalam hal keselamatan dan kesehatan Kerja perlu berupaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat Kerja, dengan membangun budaya keselamatan di tempat kerja. Salah satu upayanya adalah dengan mengembangkan serta menerapkan program higiene industri.
Higiene Industri dikembangkan berdasarkan antisipasi, rekognisi, evaluasi serta upaya control terhadap kondisi di tempat kerja yang dapat menimbulkan injury maupun penyakit akibat Kerja. Dikembangkan melalui upaya monitoring lingkungan Kerja serta metode analisisnya untuk mendeteksi adanya paparan terhadap karyawan, serta dikendalikan melalui control secara teknik, control administrative serta upaya control lainnya untuk mencegah gangguan kesehatan bagi karyawan.
Seorang akhli Higiene Industri melakukan analisa, identifikasi dan mengukur potensi bahaya atau stressor di tempat kerja (mis : factor fisik, kimiawi, ergonomic atau biologis) Dua peran seorang akhli hygiene industry adalah menandai (identifikasi) potensi bahaya tadi serta mengontrolnya melalui berbagai upaya yang sesuai.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah selesai, diharapkan peserta memiliki pemahaman dasar mengenai :
  • Pemahaman akan program Higiene Industri serta peran sebagai seorang pelaksana Higiene Industri.
  • Memahami potensi bahaya yang ada di tempat Kerja (mis : Fisik, Kimiawi, Ergonomi, Biologi), serta sumbernya di tempat kerja.
  • Hazard recognition techniques.
  • Dampaknya terhadap kesehatan karyawan.
  • Hazard evaluation, exposure assessment dan the measurement processes
  • Methode control yang sesuai.
  • Manajemen program Higiene Industri.
  • Memahami peraturan perundangan yang berlaku.
MATERI PELATIHAN :
Day 1 – Introduction to Industrial Hygiene.
  • Peraturan perundangan yang berlaku.
  • Definition of Industrial Hygiene. Sejarah dan latar belakang pengembangannya. Pentingnya penerapan nya saat ini.
  • Introduction to the human body dan bagaimana dapat terganggu oleh paparan di tempat Kerja baik oleh paparan diatas.
  • Chemical Hazard Recognition :
  • Prinsip dasar risk assessments, definisi potensi bahaya serta risiko.
  • Hazard Communication.
  • Chemical Hygiene Plan
  • Physical Hazarda Recognition :
  • Noise dan Vibration.
  • Thermal stress,
  • Electromagnetic spectrum.
  • Lighting (pencahayaan) serta assessment di tempat Kerja.
  • Ionising dan Non-Ionizing radiation.
  • Introduction to musculoskeletal injuries, ergonomics dan peran dari seorang ergonomist, serta overview potensi bahaya terkait penggunaan Display Screen Equipment.
Day 2 – Hazard Evaluation
  • Measurements [vapours, gases aerosols and dust using techniques for sampling].
  • Analytical methods.
  • Hygiene standards dan occupational exposure limits
  • Units of measurement, time-weighting.
  • Compliance dengan perundangan berlaku.
  • Biological monitoring dan Health Surveillance
  • Noise measurement
  • Measurement of the thermal environment.
  • Principles of assessment of vibration
  • Principles of assessment of lighting dan non ionising radiation
  • Principles of assessment of ionising radiation
  • Principles of ergonomic risk assessment
Day 3 – Control of Hazards
  • Elimination of the hazard
  • Substitution or change of form of material
  • Enclosures and process design
  • Basic principles of General Ventilation and Local Exhaust Ventilation
  • Personal protection [PPE, RPE and hearing protection etc.]
  • General ventilation and air conditioning
JADWAL 2014 :
  • 20-22 Jan 2014, Jakarta
  • 11-13 Maret 2014, Bandung
  • 12-14 Mei 2014, Jakarta
  • 16-18 Juli 2014, Jakarta
  • 2-4 Sept 2014, Jakarta
  • 12-14 Nov 2014, Yogyakarta
INVESTMENT
  • Jakarta/Bandung : Rp 5.500.000,-/peserta
  • Yogya/Surabaya : Rp 6.000.000,-/peserta
  • Bali/Batam : Rp Rp 6.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential







no image

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)

SASARAN PELATIHAN
Pelatihan ini akan memberi gambaran kepada para peserta tentang bagaimana Proses Contractor safety manajemen system di berlakukan di perusahaan, baik perusahaan sebagai pemberi kerja maupun pelaksana pekerjaan.
Pelatihan ini di desain sesuai dengan perkembangan CSMS yang ada dan berlaku di perusahaan yang bergerak di Industri Migas, Maritim maupun pertambangan, yang disesuailan dengan Guidelines OGP (Oil & Gas Producer)
Hasil yang diharapkan kepada para peserta, dalam pelatihan ini diharapkan peserta mempunyai kemampuan untuk:
  • Memahami persyaratan CSMS yang diberikan oleh Pemberi kerja
  • Mengembangkan system manajemen yang sesuai dengan persyaratan CSMS
  • Membuat persyaratan CSMS bagi pemberi kerja
Peserta juga akan memahami :
  • Pemenuhan dan cara penilaian Pemberi kerja dalam menilai dokumen Prakualifikasi
  • Membuat Risiko pekerjaan yang akan ditawarkan
  • Membuat HSE Plan project
  • Daftar periksa dan audit Pekerjaan yang sedang berlangsung (WIP)
Penilaian akhir kinerja kontraktor
MATERI / POKOK BAHASAN
Pelatihan ini membahas tentang :
  • Pengenalan CSMS
  • Perencanaan CSMS
  • Penilaian Risiko Pekerjaan
  • Model kontrak & Jadwal kontrak
  • Penilaian CSMS
  • Pelaksanaan tender
  • Pre mobilisasi
  • Mobilisasi
  • Pelaksanaan Pekerjaan dan penilaiannya
  • Pemantauan, Audit, Inspeksi pekerjaan dan penilaian sementara kinerja kontraktor
  • Penilaian akhir kinerja
METODA PELATIHAN
Pelatihan ini merupakan pelatihan yang interaktif antara Pengajar dan peserta dengan menngemukakan hal-hal yang bersifat praktis yang berhubungan dengan aspek aspek CSMS. Termasuk lokakarya tentang hal hal yang  berhubungan dengan materi atau pokok bahasan.
Lokakarya akan memberi gambaran kepada para peserta bagaimana penerapan dari yang bersifat teoritis dalam pemenuhan standar terhadap aplikasi yang akan dihadapi di organisasinya.
MATERI PELATIHAN
Peserta akan diberikan:
  • Catatan pelatihan
  • Salinan dari Guidelines tentang CSMS
  • Salinan dari materi yang disajikan
PENYAMPAIAN BAHASAN
Instruktur yang akan menyampaikan materi / pokok bahasan merupakan tenaga yang berpengalaman dan khusus dalam membuat serta mengimplementasikan sistem manajemen yang dibawakannya. Dan secara interaktif akan berdiskusi dan tatap muka dengan peserta sesuai dengan organisasi yang ditangani oleh para peserta melalui lokakarya dan kasus-kasus yang sering ditemui di organisasi
JADWAL 2014 :
  • 25-27 Feb 2014, Bandung
  • 23-25 April 2014, Yogyakarta
  • 25-27 Juni 2014, Bandung
  • 26-28 Agustus 2014, Bandung
  • 29-31 Okt 2014, Bali
  • 16-18 Des 2014, Bandung
INVESTMENT
  • Jakarta/Bandung : Rp 5.500.000,-/peserta
  • Yogya/Surabaya : Rp 6.000.000,-/peserta
  • Bali/Batam : Rp 6.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential








no image

SMK3 BERDASARKAN OHSAS 18001:2007

SMK3 BERDASARKAN OHSAS 18001:2007


MATERI
  • Pemahaman persyaratan OHSAS 18001:2007
  • Pemahaman persyaratan PP-50:2012
  • Organisasi K3
  • Manajemen Risiko
  • Pembuatan Sasaran dan Program
  • Pembuatan Kebutuhan Pelatihan
  • Identifikasi Keadaan Darurat
  • Organisai Keadaan Darurat
  • Mekanisme Sertifikasi OHSAS / PP-50
  • Peningkatan berkelanjutan / Continual improvement

SASARAN PELATIHAN SMK3
Pelatihan ini akan memberi gambaran kepada para peserta tentang bagaimana menerapkan system manajemen K3 berdasarkan OHSAS 18001:2007 dan Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012.
Hasil yang diharapkan kepada para peserta, dalam pelatihan ini diharapkan peserta mempunyai kemampuan untuk:
  • Memahami persyaratan OHSAS 18001:2007 dan PP-50:2012 untuk kegiatan operasional organisasinya.
  • Membuat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  • Elemen Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  • Memahami Organisasi K3 yang harus dibuat

METODA PELATIHAN
Pelatihan ini merupakan pelatihan yang interaktif antara Pengajar dan peserta dengan menngemukakan hal-hal yang ersifat praktis yang berhubungan dengan Keselamatan & Kesehatan Kerja. Termasuk lokakarya tentang hal hal yang  berhubungan dengan materi atau pokok bahasan.
Lokakarya akan memberi gambaran kepada para peserta bagaimana penerapan dari yang bersifat teoritis dalam pemenuhan standar terhadap aplikasi yang akan dihadapi di organisasinya.

MATERI PELATIHAN
Peserta akan diberikan:
  • Catatan pelatihan
  • Salinan dari Standar OHSAS 18001dan PP-50
  • Salinan dari materi yang disajikan
TRAINER
Ir. Tagar Nusapitu, MM. Perjalanan karir profesional beliau dimulai sejak menjadi Laboratory, Safety & Environment Engineer di Styrindo Mono Indonesia dan Product Development and Application Engineer di PT. Polytama Propindo, yang keduanya merupakan perusahaan Petrokimia. Sejak bergabung di PT Acumen Indonesia (2002 – 2004), maupun sebagai independent consultant sejak Maret 2004, beliau sudah membantu lebih dari 118 perusahaan dalam training maupun konsultasi penerapan ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, maupun Sistem Manajemen QHSE yg terintegrasi (ISO 9001, ISO 14001 & OHSAS 18001). Aktif sebagai salah satu pengurus dalam Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia (A2K4I), dan sebagai assessor dalam organisasi A2K4-I tersebut.

PESERTA
HSE Manager/ Superintendent / Supervisor / Engineer, Wakil Manajemen, Production / Operation Manager, Tim Pembentukan system Manajemen Perusahaan, Auditor K3,  Ahli K3.

PENYAMPAIAN BAHASAN
Instruktur yang akan menyampaikan materi / pokok bahasan merupakan tenaga yang berpengalaman dan khusus dalam membuat serta mengimplementasikan sistem manajemen yang dibawakannya. Dan secara interaktif akan berdiskusi dan tatap muka dengan peserta sesuai dengan organisasi yang ditangani oleh para peserta melalui lokakarya dan kasus-kasus yang sering ditemui di organisasi.

JADWAL 2014 :

  • 20-21 Feb 2014, Yogyakarta
  • 9-10 April 2014, Yogyakarta
  • 12-13 Juni 2014, Jakarta
  • 14-15 Agustus 2014, Jakarta
  • 14-15 Okt 2014, Jakarta
  • 9-10 Des 2014, Yogyakarta

INVESTMENT
  • Jakarta/Bandung : Rp 3.750.000,-/peserta
  • Yogya/Surabaya : Rp 4.750.000,-/peserta
  • Bali/Batam : Rp 5.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential






no image

PEMAHAMAN, DOKUMENTASI DAN IMPLEMENTASI SMK3

DESKRIPSI PELATIHAN
Setiap bisnis perlu mengelola kesehatan dan keselamatan kerja, mengapa demikian? Bukan saja karena sebagai pemenuhan perundang-undangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, tapi bisnis yang sehat tentunya harus mengelola risiko kesehatan dan keselamatan kerjanya. Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja/SMK3 Permenaker No. 5/MEN/1996 & PP No. 50 Tahun 2012 yang sistematis akan membantu bisnis Anda dalam mencapai kesuksesan menyangkut hal ini. Tujuan utama dari SMK3, adalah untuk memungkinkan bisnis mengontrol risiko terkait aspek keselamatan kesehatan kerjanya dan dapat meningkatkan kinerjanya. Bisa dikatakan bahwa adalah hal yang penting bagi suatu perusahaan dapat menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja/SMK3 dan bukan untuk mendapatkan sertifikasinya, karena keberhasilan penerapan SMK3 diatas segalanya.
Pelatihan ini akan mengarahkan dan memberi kepahaman kepada peserta dalam menyiapkan sumber daya dan materi kegiatan-kegiatan yang tepat sehingga dokumentasi dan implementasi sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja/ SMK3  mampu terealisasi.

Tujuan
  • Memahami secara benar, konseptual, dan komprehensif tentang persyaratan sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja/ SMK3
  • Memahami kebijakan-kebijakan perusahaan/ institusi yang perlu dituangkan dalam dokumen sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja SMK3
  • Memahami pelaksanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko (IBPPR) dan menyusun Tujuan dan Sasaran untuk menerapkan SMK3
  • Memahami kebutuhan sumber daya untuk menerapkan SMK3
  • Memahami “Continuous Improvement” dalam implementasi SMK3 pada perusahaan/ institusi
  • Memahami proses sertifikasi dan lembaga sertifikasi SMK3

TRAINER:
Yuwono D. Sucipto. Memiliki pengalaman sebagai Quality Management Consultant sejak 1996 dan pernah menempati posisi Training Manager di salah satu proyek World Bank. Beberapa topik unggulan yang beliau bawakan di dunia training diantaranya Internal Audit, Interpreting and Documenting of ISO 9000/ISO14000/ISO 17025/OHSAS 18000, Implementation of ISO 9000/ISO14000/ISO 17025/OHSAS 18000, dan Integrated Management System of ISO 9000, ISO 14000 and OHSAS 18000. Ruang lingkup pengalamannya selain di bidang pelatihan juga sebagai Konsultan Pendamping dalam menerapkan dan mendapatkan penghargaan sertifikasi ISO 9000/ ISO 14000/ OHSAS 18000/ ISO 17025 selain itu beliau adalah Technical Expert dari Singapore Accreditation Council (SAC)-Badan Akreditasi Nasional Singapura. Pernah mengikuti berbagai Short Courses di mancanegara antara lain: Sydney-Australia, Grand Canary-Spain dan Toronto-Canada. Sepanjang pengalamannya di dunia training & consultant, beliau membantu di beberapa perusahaan ternama seperti: Panasia Grup, Argo Pantes Grup, Salim Grup, perusahaan-perusahaan ADIDAS Group, PT. Anugerah Citra Abadi, PG. Kebon Agung, Universitas Budi Luhur, STMT Trisakti, PT. Kereta Api Indonesia (KAI), PT. Jamsostek, API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia), APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia), beberapa Direktorat Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, PT. Medco Energi, PLTU Tarahan, beberapa Security Services company, PT. Altrak 1978, LPSE Provinsi Jawa Barat, PT. Antam (Persero) Tbk, PT. Pertamina (Persero), Timor Gap E.P, PT. Expans Petrogas Intranusa. PT. Wastec International, Bank BNI, PT. Mesin Isuzu Indonesia, PT. Semen Tonasa, PT. Varia Usaha (Grup Semen Gresik), Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia dan sebagainya. Yuwono D. Sucipto adalah lulusan ITT/ STTT, Bandung dan Magister Manajemen dari STIE IPWI, Jakarta, serta Lead Auditor of ISO 9000/ ISO 14000/ OHSAS 18000.
 Materi Pelatihan
  • Prinsip-prinsip Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja SMK3
  • Pemahaman 12 Elemen Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja/ SMK3,
  • Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
  • Strategi pendokumentasian
  • Peninjauan ulang Perancangan (desain) dan kontrak
  • Pengendalian Dokumen
  • Pembelian
  • Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
  • Standar Pemantauan
  • Pelaporan dan perbaikan kekurangan
  • Pengelolaan Material dan Perpindahannya
  • Pengumpulan dan penggunaan data
  • Audit SMK3
  • Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
  • Pelaksanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko (IBPPR)
  • Penyusunan Tujuan dan Sasaran SMK3
  • Perencanaan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
Obyektivitas Pelatihan
Diharapkan setelah mengikuti training, peserta :
  • Memahami secara benar, konseptual, dan komprehensif tentang persyaratan sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja SMK3
  • Mampu mengusulkan kebijakan-kebijakan perusahaan/ institusi yang perlu dituangkan dalam dokumen SMK3
  • Mampu meng-identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko (IBPPR)
  • Mampu menyusun Tujuan dan Sasaran untuk menerapkan SMK3
  • Mampu bekerjasama dan mendukung P2K3
Obyektivitas Pelatihan
Diharapkan setelah mengikuti training, peserta :
  • Memahami secara benar, konseptual, dan komprehensif tentang persyaratan sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja SMK3
  • Mampu mengusulkan kebijakan-kebijakan perusahaan/ institusi yang perlu dituangkan dalam dokumen SMK3
  • Mampu meng-identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko (IBPPR)
  • Mampu menyusun Tujuan dan Sasaran untuk menerapkan SMK3
  • Mampu bekerjasama dan mendukung P2K3
Siapa yang harus ikut pelatihan ini
Manajer Pelatihan dan Pengembangan, Manajer K3, Manajer Teknis, Teknisi Penguji dan Teknisi Kalibrasi, Penyelia Laboratorium, Wakil Manajemen (Management Representative), Semua yang terkait dalam pengembangan Sistem Manajemen K3 di perusahaan/ organisasi/ unit usaha.
JADWAL 2014 :

  • 27-28 Feb 2014, Bandung
  • 24-25 April 2014, Yogyakarta
  • 26-27 Juni 2014, Bandung
  • 21-22 Agustus 2014, Bandung
  • 16-17 Okt 2014, Jakarta
  • 8-9 Des 2014, Yogyakarta
INVESTMENT
Jakarta/Bandung : Rp 3.750.000,-/peserta
Yogya/Bali/Batam : Rp 4.750.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential